Dasiy Fajarina melakukan 'serangkaian kebohongan & tipu muslihat' terhadap bangsa Indonesia.
terpulanglah pada anda semua untuk memutuskan
siapa sebenarnya Dasiy Fajarina & Manohara
lapuran berikut membuktikannya.
Menurut berita dari Kapanlagi.Com.
Pro dan kontra soal Manohara terus bergulir. Kali giliran Government Againts Corruption & Discrimination bersuara melalui surat No.15/GACD-PMD/VI/109 yang ditujukan kepada Presiden RI menghimbau pemerintah untuk segera mendeportasi Manohara.
Mengikut Direktur Eksekutif GACD, Andar Situmorang mengatakan bahawa deportasi tersebut harus dilakukan kerana berdasarkan UU No 12 th 2003 tentang kewarganegaraan. Sesuai ketentuan pasal 23 dan 26 mengenai kehilangan kewarganegaraan. Manohara bukan Warga Negara Indonesia WNI lagi setelah resmi menjadi isteri Tengku Muhammad Fakhry Petra dengan gelaran kebangsawanan YAM Cik Puan Temenggong Kelantan.
Selain itu proses hukum pantas dilakukan kepada Daisy Fajarina sebagai orang tua Manohara yang telah melakukan eksploitasi anak dibawah umur dengan melawan hukum ketentuan UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pasal 26 ayat 10 huruf C, 64, 78, 81, dan 82.
"Bahawa dengan sengaja demi kepentingan peribadi tidak melakukan pencegahan pernikahan putrinya dengan pengeran Kelantan, sedangkan diketahui Manohara masih berusia 16 tahun. Dan melakukan serangkaian kebohongan dan tipu muslihat di Indonesia terhadap bangsa Indonesia menyatakan pemerkosaan terhadap putrinya, tidak melapur ke kepolisian RI." papar Andar.
Itulah pesanan ringkas kepada Dasiy Fajarina dan Manohara, apa akan jadi kepada trio itu setelah Dasiy Fajarina diambil oleh polis Perancis dan direhatkan selama 18bulan disana, Manohara dihantar pulang ke Malaysia bagi menghadapi tuduhan FITNAH dan Pembohongan publik kepada suaminya dan Dewi Sri Asih akan kemana, rumahnya tak ada, ayahnya tak tahu siapa dan ibunya entah dimana masih hidup ataupun sudah pergi. Mungkin TT sedia membantunya.
terpulanglah pada anda semua untuk memutuskan
siapa sebenarnya Dasiy Fajarina & Manohara
lapuran berikut membuktikannya.
Menurut berita dari Kapanlagi.Com.
Pro dan kontra soal Manohara terus bergulir. Kali giliran Government Againts Corruption & Discrimination bersuara melalui surat No.15/GACD-PMD/VI/109 yang ditujukan kepada Presiden RI menghimbau pemerintah untuk segera mendeportasi Manohara.
Mengikut Direktur Eksekutif GACD, Andar Situmorang mengatakan bahawa deportasi tersebut harus dilakukan kerana berdasarkan UU No 12 th 2003 tentang kewarganegaraan. Sesuai ketentuan pasal 23 dan 26 mengenai kehilangan kewarganegaraan. Manohara bukan Warga Negara Indonesia WNI lagi setelah resmi menjadi isteri Tengku Muhammad Fakhry Petra dengan gelaran kebangsawanan YAM Cik Puan Temenggong Kelantan.
Selain itu proses hukum pantas dilakukan kepada Daisy Fajarina sebagai orang tua Manohara yang telah melakukan eksploitasi anak dibawah umur dengan melawan hukum ketentuan UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pasal 26 ayat 10 huruf C, 64, 78, 81, dan 82.
"Bahawa dengan sengaja demi kepentingan peribadi tidak melakukan pencegahan pernikahan putrinya dengan pengeran Kelantan, sedangkan diketahui Manohara masih berusia 16 tahun. Dan melakukan serangkaian kebohongan dan tipu muslihat di Indonesia terhadap bangsa Indonesia menyatakan pemerkosaan terhadap putrinya, tidak melapur ke kepolisian RI." papar Andar.
Itulah pesanan ringkas kepada Dasiy Fajarina dan Manohara, apa akan jadi kepada trio itu setelah Dasiy Fajarina diambil oleh polis Perancis dan direhatkan selama 18bulan disana, Manohara dihantar pulang ke Malaysia bagi menghadapi tuduhan FITNAH dan Pembohongan publik kepada suaminya dan Dewi Sri Asih akan kemana, rumahnya tak ada, ayahnya tak tahu siapa dan ibunya entah dimana masih hidup ataupun sudah pergi. Mungkin TT sedia membantunya.
No comments:
Post a Comment